Selasa, 30 Oktober 2012

5 . MANAJEMEN ORGANISASI



MANAJEMEN DAN ORGANISASI

1 . MANAJEMEN
Definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para ahli seperti Fayol , Terry , Taylor adalah berbeda – beda  , tetapi pada pokoknya semua ini mempunyai  pengertian yang sama . perbedaan yang ada hanyalah terletak pada bagian latar belakang keahlian masing – masing . sehingga tinjauan manajemennya berasal dari segi yang berbeda – beda .
Berikut ini adalah definisi tentang manajemen yang diberikan oleh Prof. Oei Liang Lee
Manajemen adalah il,u dan seni merencanakan , mengorganisasian , mengarahkan , mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat –alat untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan .

2.  LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN .
Gerakan manajemen ilmiah : perusahaan yang ingin maju selalu berusaha mendapatkan cara – cara yang efisien untuk mengelola produktivitas dan pada saat yang sama menurunkan biaya produksi . sebelum tahun 1880 , pengelolaan perusahaan pada umumnya dipandang suatu cara yang biasa , apa adanya , jika tidak dianggap suatu seni . tetapi pada sekitar tahun 1885 , Frederick W Taylor ( 1856 – 1915 ) merupakan salah satu orang yang pertama kali mempelajari metode kerja .
Sejak pemunculan bukunya tahun 1911 , Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen ilmiah . buku yang diterbitkannya berjudul ‘ the principle of scientific management ‘ . dalam bukunya taylor mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah  untuk melakukan pekerjaan dengan efisien . prinsip – prinsip tersebut adalah :
·       Semua pekerjaan dapat di observasi  dan di analisis guna menentukan satu cara terbaik untuk menyelsaikannya .
·       Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah .
·       Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif  , yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya .
·       Menempatkan manajer dalam perencanaan  , persiapan dan pemeriksaan pekerjaan .
Taylor mengadakan sebuah eksperimen menentukan standard kerja  . dalam salah satu eksperimennya ia melatih seorang buruh pengam]]
bil bahan besi , yang dapat meningkatkan beban tonase 12,5 ton menjadi 47,5 ton per hari . taylor juga mepelopori penelitian tentang pengukuran- waktu-kerja . menurutnya , pengolahan yang menghemat tenaga kerja atau produksi massa akan kurang berarti jika pengolahannya tidak dapat terus melakukan perbaikkan atau penyempurnaan dari segi teknis .

Penelitian dan buku Taylor itu telah membuktikan bahwa manajemen dapat dipelajari secara ilmiah oleh siapapun .

REFERENSI : BUKU PENGANTAR BISNIS MODERN , Oleh : DR. BASU SWASTHA DH.,SE.,MBA. DAN IBNU SUKOTJO W. SE.

2 . ORGANISASI

A . Definisi dan Pengertian Organisasi

1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Pengertian organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian Pengorganisasian.
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

B . PENTINGNYA MENGENAL ORGANISASI

Pentingnya

Para ilmuan sosial hingga saat ini masih berdiskusi tentang penggunaan istilah yang berhubugnan dengan ”seperangkat aturan/ norma yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya”. Istilah untuk menyebutkan seperangkat aturan/ norma yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya itu, terdapat dua istilah yang digunakan, yaitu ”social institution” dan ”lembaga kemasyarakatan”. Mana yang benar? Tentu semunya tidak ada yang salah, semuanya benar. Hanya saja ada perbedaan penekanannya. Mereka yang menggunakan istilah ”social institution” pada umumnya adalah para antropolog, dengan menekankan sistem nilai-nya. Sedangkan pada sosiolog, pada umumnya menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan atau yang dikenal dengan istilah lembaga sosial, dengan menekankan sistem norma yang memiliki bentuk dan sekaligus abstrak. Pada tulisan ini, akan digunakan istilah lembaga sosial dengan tujuan untuk mempermudah tingkat pemahaman dan sekaligus merujuk pada kurikulum sosiologi yang berlaku saat ini.
Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial.
Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma tersebut :
1.       Diketahui
2.     Dipahami dan dimengerti
3.     Ditaati
4.    Dihargai
Lembaga sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi. Lembaga dengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengartian yang berbeda. Lembaga yangg tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud abstrak. Istilah lembaga sosial oleh Soerjono Soekanto disebut juga lembaga kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan istilah asing social institution. Akan tetapi, ada yang mempergunakan istilah pranata sosial untuk menerjemahkan social institution. Hal ini dikarenakan social institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. Sebagaimana Koentjaraningrat mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas- aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Istilah lain adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata sozialegebilde (bahasa Jerman) yang menggambarkan bentuk dan susunan institusi tersebut. Namun, pembahasan ini tidak mem- persoalkan makna dan arti istilah-istilah tersebut. Dalam hal ini lebih mengarah pada lembaga kemasyarakatan atau lembaga sosial, karena pengertian lembaga lebih menunjuk pada suatu bentuk sekaligus juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma dalam lembaga tersebut. Menurut Robert Mac Iver dan Charles H. Page, mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam suatu kelompok masyarakat. Sedangkan Leopold von Wiese dan Howard Becker melihat lembaga dari sudut fungsinya. Menurut mereka, lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai suatu jaringan dari proses- proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola- polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan sekelompoknya. Selain itu, seorang sosiolog yang bernama Summer melihat lembaga kemasyarakatan dari sudut kebudayaan. Summer meng- artikan lembaga kemasyarakatan sebagai perbuatan, cita-cita, dan sikap perlengkapan kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya, keberadaan lembaga sosial mempunyai fungsi bagi kehidupan sosial. Fungsi-fungsi tersebut antara lain: a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok. b. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan. c. Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku para anggotanya.
Dengan demikian, lembaga sosial merupakan serangkaian tata cara dan prosedur yang dibuat untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, lembaga sosial terdapat dalam setiap masyarakat baik masyarakat sederhana maupun masyarakat modern. Hal ini disebabkan setiap masyarakat menginginkan keteraturan hidup.
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.       Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
2.     Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
3.     Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4.    Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
1.       Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
2.     Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
3.     Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
·         Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
·         Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
sumber :

C . BENTUK – BENTUK ORGANISASI
dalam suatu organisasi dengan segala aktivitasnya . sebenarnya bentuk struktur organisasi banyak sekali bentuknya , tetapi pada pokoknya terdapat empat yaitu , : organisasi garis ( line organization ) , organisasi garis dan staf ( line and staf organization ) , organisasi fungsional ( fungsional organization ) .
1 . Organisasi garis ,
suatu bentuk organisasi yang didalamnya merupakan garis wewenang yang saling menghubungkan langsung sacara vertikal antara pimpinan dan bawahan. Pada organisasi ini garis bersama dari kekuasaan dan tanggung jawab yang bercabang pada setiap tingkat pimpinan mulai dari tingkat yang teratas sampai tingkat yang terbawah. Dalam organisasi ini seseorang atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada satu orang atasan saja.



Keburukan pada Struktur Organisasi Garis :
1.       Tugas Pokok orang-orang sering dinomor duakan.Kurangnya seorang pimpinan perusahaan yang cakap dan berpengetahuan luas.
2.     Adanya kecenderungan seorang pimpinan untuk bertindak otoriter/diktator.
3.     Persaingan tidak sehat antara pejabat satu dengan pejabat yang lain.
4.    Dalam pengembangan suatu bawahan kurang mendapat perhatian, karena mereka tidak pernah di ikutsertakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Sedangkan keuntungan dari organisasi ini :
1.       Kesatuan pimpinan dalam satu tangan
2.     Pengambilan keputusan cepat
3.     Garis pimpinan tegas
4.    Pengendalian secara ketat dapat dilaksanakan

2. ORGANISASI GARIS DAN STAF
Organisasi dan staf ini merupakan kombinasi yang diambilkan dari keuntungan – keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan .
Kebaikan organisasi garis dan staf :
·       Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar bagiannya .
·       Staf dapat membantu untuk menguasai berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja .
·       Staff dapat mendidik para petugas .
·       Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas .
Keburukan organisasi garis dan staf :
·       Kadang – kadang staf tidak lagi member  saran tapi memerintah , sehingga dapat menimbulkan pertentangan dengan manajer pada bagian yang bersangkutan .
·       Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya pada staf daripada pada atasannya .
·       Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak membuahkan hasil .
3.ORGANISASI FUNGSIONAL
Dalam organisasi fungsional , masing – masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing – masing bawahan mempunyai pimpinan . manajer memiliki kekuasaan penuh untk menjalankan fungsi – fungsi yang menjadi tanggung jawabnya . jadi bentuk ini menekankan pada pembagian fungsi .

Kebaikan organisasi fungsional
·       Masing – masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya , sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahliannya .
·       Tugas para manajer lebih ringan dngan adanya pembagian fungsi .
Keburukan organisasi fungsional
·       Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan pimpinan dan perintah .
·       Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan .
·       Kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi .
·       Kurangnya koordinir sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer .

REFERENSI : BUKU PENGANTAR BISNIS MODERN , Oleh : DR. BASU SWASTHA DH.,SE.,MBA. DAN IBNU SUKOTJO W. SE.

D . PRINSIP – PRINSIP ORGANISASI
1.       Kerakyatan, yakni suatu gerakan yang berbasis pada kekuatan masa Rakyat 
2.     Solidaritas, yakni mengutamakan solidaritas bersama dan keselarasan peran antarpihak baik internal mupun dengan pihak-pihak luar.
3.     Progresif, yakni terus-menerus mengejar capaian yang lebih baik dan berkesinambungan dalam penguatan masyarakat lokal yang otonom.
4.    Aksesibilitas, yakni kemudahan untuk mengakses bagi semua pihak yang membutuhkan pelayanan.
5.     Keragaman isu dan kewilayahan, dengan kriteria: keadilan,   kebutuhan, layak dijalankan dan memberi dampak bagi perubahan yang lebih besar
6.    Pelayanan yang bersifat paritisipatoris, terbuka, kesertaan semua anggota, tanggung gugat, mudah dijangkau, peka jender, kesetaraan dan mendorong kemandirian anggota yang dilayani.
7.     Desentralisasi, yakni model kelembagaan dan pelayanan harus menyebar di berbagai wilayah.
8.     Independensi, yakni memiliki sikap yang mandiri dan tegas untuk tidak bisa diintervensi oleh kepentingan manapun
9.    Dibangunnya mekanisme pengambilan keputusan yang berorientasi pada tali mandat konstituen.
10.Memperhatikan perspektif hak asasi manusia, gender, anak, lingkungan, dan perspektif lainnya yang sesuai dengan perkembangan rasa keadilan di dalam masyarakat.
11.    Swadaya, yakni mengutamakan pemanfaatan sumberdaya internal untuk pengembangan kapasitas gerakan sosial dan politik.
12.  Membuka diri terhadap semua pihak yang memiliki visi, misi, tujuan dan sejalan untuk terlibat dalam organisasi 


E. KETERAMPILAN MANAJEMEN YANG DIBUTUHKAN

Berkas:Keterampilan manajemen.jpg

Berkas:Keterampilan manajemen.jpg
Tak tersedia resolusi yang lebih tinggi.

Ringkasan

Gambar ini menunjukan keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya. Manajer yang berada di tingkat paling atas, atau disebut top manager, lebih membutuhkan keterampilan konseptual dibanding keterampilan lainnya. Manajemen paling bawah lebih memerlukan keterampilan teknikal seperti akuntansi, komputer, atau keterampilan memperbaiki mesin. Keterampilan ketiga, yaitu keterampilan berkomunikasi, dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen

F. SEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN ORGANISASI

Faktor-faktor keberhasilan usaha :
1. Komitmen tinggi
2. Motivasi yang kuat
3. Kejujuran 
4. Berani mengambil resiko
5. Perencanaan yang matang
6. Keputusan yang tepat
7. Manajemen yang baik
8. Keterampilan mengelola usaha 
9. Keterampilan teknis 
10. Pengetahuan tentang jenis usaha 
11. Lokasi usaha yang strategis
12. Produk yang berkualitas
13. Keuangan/permodalan cukup

Faktor-faktor kegagalan usaha :
1. Perencanaan kurang matang
2. Kurang modal
3. Bakat tidak cocok
4. Lemahnya pemasaran
5. Kualitas manajemen rendah
6. Kurang pengalaman dalam bidang usaha
7. Tidak memiliki etos kerja tinggi
8. Tidak memiliki semangat berwirausaha
9. Lokasi tidak strategis
10. Produk ketinggalan jaman
11. Bencana alam


Referensi :  BUKU PENGANTAR BISNIS MODERN , Oleh : DR. BASU SWASTHA DH.,SE.,MBA. DAN IBNU SUKOTJO W. SE.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar