Selasa, 30 Oktober 2012

7. MANAJEMEN PRODUKSI



MANAJEMEN PRODUKSI
1.       PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI
1. Perkembangan Manajemen Produksi
Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang
menunjang yaitu :
a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
b. Revolusi industry

2.     c. Perkembangan alat dan teknologi (termasuk komputer)
    d. Perkembangan ilmu dan metode kerja

3.     Pengertian Manajemen Produksi
Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting yaitu
a. Adanya orang yang lebih dari satu
b. Adanya tujuan yang ingin dicapai
c. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan    

 Pengertian Produksi
Yaitu suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran atau output.
Dalam arti sempit produksi adalah kjegiatan yang menghasilkan barang baik barang setengah jadi, barang jadi, barang industri, suku cadang, komponen penunjang.

4. Proses Produksi
Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi :
a. Berdasarkan kelangsungan hidup terbagi kedalam 2 bagian :
- Proses produksi terus menerus (Continuous production)
- Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)
b. Berdasarkan teknik terbagi kedalam 4 bagian :
- Proses ekstraktif
- Proses analitis
- Proses pengubahan
- Proses sintesis

5. Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi
Ada 4 macam pengambilan keputusan yaitu :
a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko
c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan yang lain .

6. Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi
serta pengoperasiaannya, yang meliputi :
a. Seleksi dan design hasil produksi (produk)
b. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
c. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
d. Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses
e. Perancangan tugas
f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas

7. Fungsi Serta Sistem Produksi dan Operasi
Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan
dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau
jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan
Empat (4) fungsi penting produksi : proses pengolahan, jasa-jasa penunjang,
perencanaan dan pengendalian atau pengawasan
Sistem Produksi dan Operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda , secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentrasnformasian masukan menjadi keluaran .

REFERENSI : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma .


8. Lokasi dan lay out pabrik ,
Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah, serta memungkinkan diadakannya perluasan usaha.  Kesalahan dalam pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, tidak tersedianya bahan baku yang cukup, dan sebagainya.
Perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang rendah, sedangkan jenis layout terdiri dari process layout, product layout, dan fixed position layout, atau kombinasi dari ketiga jenis layout tersebut.  Adapun perangkat lunak yang diperlukan bagi penyusunan layout adalah: CRAFT, COFAD, PLANET, CORELAP dan ALDEF.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, besar sekali pengaruhnya terhadap tingkat kelancaran operasi perusahaan, faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor utama dan faktor bukan utama. Faktor utama, yaitu letak sumber bahan baku, letak pasar, masalah transportasi, supply tenaga kerja dan pembangkit tenaga listrik. Sedangkan faktor bukan utama, seperti rencana masa depan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan kota, terdapatnya fasilitas-fasilitas pelayanan, terdapatnya fasilitas-fasilitas pembelanjaan, persediaan air, investasi untuk tanah dan gedung, sikap masyarakat, iklim dan keadaan tanah.
Penentuan Lokasi Pabrik Manajemen perusahaan dalam memilih lokasi pabrik didasarkan pada beberapa macam alternatif. Tahap-tahap dalam pemilihan lokasi pabrik terdiri dari pengumpulan data, menganalisa data yang masuk, menentukan urutan alternatif lokasi yang dipilih dan menentukan lokasi pabrik yang dipilih. Penentuan metode pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada faktor rating, analisa ekonomis, dan analisa volume biaya.
Desain Fasilitas Desain fasilitas produksi perlu direncanakan dengan baik, karena fasilitas produksi yang baik dan teratur para karyawan dapat bekerja dengan tenang, sementara aliran produksi dari mulai bahan mentah sampai barang jadi dapat berlangsung dengan lancar dan teratur. Perencanaan layout merupakan kombinasi yang optimal antara fasilitas produksi (personalia, perlengkapan operasi, luas gudang, penanganan produk, serta semua peralatan produksi). Perencanaan layout perusahaan selalu diperlukan karena adanya perubahan desain produk, adanya produk baru, adanya perubahan volume permintaan, dan sebagainya. Klasifikasi perencanaan layoutterdiri dari, perubahan kecil layout yang sudah ada, adanya penambahan fasilitas produksi, merubah susunan layout dan pembangunan pabrik baru.
Penentuan Layout Pabrik Sebagaimana diketahui bahwa layout yang dipergunakan dalam sebuah pabrik akan mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas perusahaan. Oleh karena itu penentuan layout pabrik harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Untuk menentukan layout pabrik dengan baik, maka perlu diadakan persiapan-persiapan yang matang, diantaranya, Pertama, data yang diperlukan meliputi jumlah dan jenis produk, komponen produk, urutan pelaksanaan proses produksi, mesin dan peralatan informasi mesin, instalasi yang diperlukan, luas gedung dan perbandingan perencanaan layout. Kedua, analisis urutan operasi dan Ketiga Teknik kesimbangan kapasitas.

6 . PEMASARAN


PEMASARAN

1 . PENGERTIAN PASAR DAN PEMASARAN 

A.   Pemasaran dan prosuksi merupakan fungsi pokok bagi perusahaan . semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk jasa atau untuk memenuhi konsumen .
Menurut William J . Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang diajukan untuk merencanakan , menentukan harga , mempromosikan , dan mendistribusikan baranbg dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun  pembeli potensial .
B.   Pasar  , seorang yang membeli suatu barang atau jasa akan terlibat suatu transaksi pembelian .pengertian pasar sebagai tempat ini sebenarnya sangat sempit dan kurang fleksibel . oleh karena itu kita akan menggunakan definisi pasar yang lebih luas
Menurut W.J.Stanton pasar adalah orang – orang yang mempunyai keinginan untuk puas , uang untuk berbelanja , dan kemauan untuk membelanjakannya .

2. JENIS – JENIS PASAR

Pada pokoknya pasar dikelompokkan ke dalam 4 golongan , yakni : pasar konsumen , pasar industry , pasar penjual , pasar pemerintah .
·       Pasar konsumen :  sekelompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsikan , bukannya dijual atau dip roses lebih lanjut .
·       Pasar industry : pasar yang terdiri atas individu – individu dan lembaga organisasi yang membeli barang –barang untuk dipakai lagi .
·       Pasar penjual : suatu pasar yang terdiri atas individu – individu dan organisasi yang membeli barang – barang dengan maksud untuk di jual kembali dengan tujuan mendapatkan laba .
·       Pasar pemerintah : pasar dimana terdapat lembaga – lembaga pemerintah seperti : departemen , direktorat , kantor , dan instansi lain .

REFERENSI  : REFERENSI : BUKU PENGANTAR BISNIS MODERN , Oleh : DR. BASU SWASTHA DH.,SE.,MBA. DAN IBNU SUKOTJO W. SE.
D . PRINSIP – PRINSIP ORGANISASI


3. KONSEP – KONSEP INTI PEMASARAN

 KONSEP INTI PEMASARAN
·         Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang merekabutuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
·         Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan danbertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Untuk definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai ”seni menjual produk.”Akan tetapi, orang heran ketika mereka mendengar bahwa bagian yang paling penting dari pemasaran adalah bukan penjualan! Penjualan itu hanya merupakan puncak kecil gunung es pemasaran.
Peter Drucker, seorang ahli teori manajemen terkemuka, mengatakan sebagi berikut:
Orang dapat mengansumsikan bahwa akan selalu ada kebutuhan akan penjualan. Akan tetapi, tujuan pemasaran bukan untuk memperluas penjualan hingga kemana­mana. Tujuan pemasaran bukan untuk mengetahui dan memahami pelanggnan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli. Semua yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu.
(Manajemen) pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, menetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.
Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Pemasar harus berupaya untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar sasaran. Kebutuhan menggambarkan tuntunan dasar manusia. Kebutuhan adalah keadaan tidak memiliki kebutuhan dasar. Orang membutuhkan makanan, udara, air, pakaian, dan tempat berlindung untuk bisa bertahan hidup. Orang juga sangat membutuhkan rekreasi, pendidikan, dan hiburan. Kebutuhan-kebutuhan itu menjadi keinginan bila diarahkan kepada sasaran-sasaran spesifik yang mingkin dapat memenuhi kebituhan. Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan. Orang Amerika membutuhkan makanan tetapi menginginkan sepotong hamburger, kentang goreng, dan miniman ringan. Keinginan dibentuk oleh lingkungan masyarakat seseorang.
Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu sederhana. Beberapa pelanggan memiliki kebutuhan yang tidak sepenuhnya mereka sadari. Atau, mereka tidak dapat mengungkapkan dengan kata-kata kebutuhannya itu. Atau, mereka menggunakan kata-kata yang memerlukan penafsiran. Apakah artinya bila pelanggan meminta mobil yang ”tidak mahal”, mesin pemotong rumput halaman yang ”bertenaga,”mesin bubut yang ”cepat”, pakaian mandi yang ”menarik”, atau hotel yang ”penuh ketenangan?”
Permintaan adalah keinginan akan produk-produk spesifik yang diduking oleh kemampuan untuk membayar. Banyak orang menginginkan sebuah Mercedes, hanya sedikit yang mampu dan mau membelinya. Perusahaan harus mengukur bukan saja berapa banyak orang menginginkan produk mereka melainkan juga berapa banyak yang akan benar-benar mau dan mampu membelinya.
Produk atau Tawaran
Orang memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk. Produk adalah setiap tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan. Produk dapat berupa: barang, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan gagasan.
Nilai dan Kepuasan
Produk atau tawaran akan berhasil jika memberikan nilai dan kepuasan kepada pembeli sasaran. Pembeli memilih di antara beraneka ragam tawaran dari mulai yang dianggap memberikan nilai yang paling banyak. Nilai adalah rasio antara apa yangdidapatkan dan apa yang diberikan pelanggan. Nilai juga dapat diartikan sebagai perkiraan konsumen tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Pelanggan mendapatkan manfaat dan mengeluarkan biaya. Manfaat mencakup manfaat fungsional dan manfaat emosional. Biaya mencakup biaya moneter, biaya waktu, biaya energi, dan biaya fisik.dengan demikian, nilai dirumuskan:
Manfaat                                   Manfaat fungsional + Manfaat emosional
Nilai =___________ = ______________________________________________
Biaya                       Biaya Moneter + Biaya waktu + Biaya energi + Biaya fisik
Seorang pemasar dapat meningkatkan nilai tawaran pelanggan dengan beberapa cara, yakni meningkatkan manfaat, mengurangi biaya, meningkatkan manfaat dan mengurangi biaya, meningkatkan manfaat lebih besar dari pada kenaikan biaya, atau mengurangi manfaat lebih kecil dari pada pengurangan biaya.
Pertukaran, Transaksi, dan Hubungan
Pertukaran, yang merupakan konsep inti dari pemasaran, mencakup perolehan produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya.Pertukaran diartikan sebagai cara mendapatkan sesuatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya.
Supaya muncul potensi pertukaran, lima persyaratan harus dipenuhi :
1.      Sekurang-kurangnya ada dua pihak.
2.      Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lain.
3.      Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyerahkan sesuatu.
4.      Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak tawaran pertukaran.
5.      Masing-masing pihak yakin bahwa bertransaksi dengan pihak lain merupakan hal yang tepat dan diinginkan.
Transaksi adalah pertukaran nilai antara dua pihak. Diupayakan agar transaksi dapat berjalan terus menerus. Pemasar berusaha membangun hubungan jangka panjang saling percaya, win-win dengan pelanggan, distributor, penyalur, dan pemasok yang dia hargai. Hal ini akan membentuk jaringan pemasaran dan hubungan bisnis yang handal (relation marketing).
Pasar
Secara tradisional, ”pasar” adalah tempat fisik di mana para pembeli dan penjual berkumpul untuk mempertukarkan barang. Para ahli ekonomi sekarang menggambarkan pasar sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas sebuah produk atau kelompok produk tertentu (pasar perumahan atau bahan makanan ). Akan tetapi, para pemasar memandang penjual sebagai bagian yang membentuk pasar.
Orang-orang bisnis sering menggunakan istilah pasar untuk meliput berbagai pengelompokan pelanggan. Mereka berbicara tentang pasar kebutuhan (pasar orang yang melakukan diet); pasar produk (pasar sepatu); pasar demografis (pasar orang muda); dan pasar geografis (pasar perancis). Atau, mereka memperluas konsep itu untuk meliputi pasar lain, seperti pasar pemilih (pemberi suara), pasar tenaga kerja, dan pasar donor. Jadi pasar adalah kelompok orang yang memiliki kebutuhan yang sama. Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan/keinginan terterntu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut.
Pemasaran dan Pemasar
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan danbertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Pemasar adalah orang yang mencari sumber daya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Pemasar juga dapat diartikan sebagai seseorang yang mencari tanggapan (perhatian, pembelian, pemberian suara, sumbangan) dari pihak lain yang disebut prospek. Jika dua pihak itu saling berusaha untuk menjual sesuatu kepada yang lain, kita menyebut keduanya pemasar(marketers).Tugas seorang pemasar adalah menggarap pasar dan menciptakan pasar.
WAWASAN PERUSAHAAN TERHADAP PASAR
Ada lima konsep pemasaran yang melandasi cara organisasi melakukan kegiatan pemasaran.

1. Konsep Produksi
Konsep produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam bisnis. Konsep produksimenegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Para manejer perusahaan yang berorientasi produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah, dan distribusi secara besar-besaran. Mereka mengasumsikan bahwa konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang rendah. Orientasi itu dimaklumi di negara-negara berkembang, dimana konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan produk dari pada fiturnya. Orientasi itu juga berguna bila sebuah perusahaan yang ingin memperluas pasar. Konsep ini memiliki kelemahan yaitu
produsen menjadi kurang ramah.

2. Konsep Produk
Konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja, atau inovatif.
Para manajer di organisasi itu memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan kualitasnya sepanjang waktu. Mereka mengasumsikan bahwa para pembeli mengagumi produk-produk yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja. Akan tetapi, para manajer itu kadang-kadang terperangkap dalam kecintaan akan produk mereka dan tidak menyadari apa yang dibutuhkan oleh pasar.

3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produksi-produksi yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
Konsep itu mengasumsikan bahwa para konsumen umumnya menunjukkan kelembaman atau penolakan pembelian sehingga harus dibujik untuk membeli. Konsep itu juga mengasumsikan bhwa perusahaan memiliki banyak sekali alat penjualan dan promosi yang efektif untuk merangsang lebih banyak pembelian.
Kebanyakan perusahaan mempraktekkan konsep penjualan ketika mereka mempunyai kapasitas yang berlebih. Tujuan mereka adalah menjual apa yang dihasilkan mereka dan bukannya menghasilkan apa yang diinginkan pasar.

4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah filosofi bisnis yang menantang tiga orientasi bisnis yang baru saja kita bahas. Konsep ini berkembang sejak tahun 1950 an. Konseppemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
Konsep pemasaran telah diekspresikan dalam banyak cara beraneka ragam:
” Penuhilah kebutuhan dengan cara yang menguntungkan ” ” Temukan keinginan dan penuhilah.”
” Cintailah pelanggan, bukan produk.”
” Lakukan dengan cara Anda.” (Burger King)
” Andalah sang bos.” (United Airlines)
“ Utamakan orang-orang.” (British Airways)
“ Bermitra untuk mendapatkan laba.” (Milliken & Company)
Theodore Levitt dari Harvard menggambarkan perbedaan pemikiran yang kontras antara konsep penjualan dan pemasaran.:
Penjualan berfokus pada kebutuhan penjual; pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Penjualan memberi perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang tunai; pemasaran mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan dan akhirnya mengkonsumsinya.
Konsep pemasaran berdiri di atas empat pilar: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan kemampuan menghasilkan laba.

Konsep Penjualan

5. Konsep Pemasaran Masyarakat
Konsep pemasaran masyarakat menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibanding pesaing dengan tetap memelihara atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen. Konsep ini menegaskan pentinya menghindari konflik yang destruktif di dalam masyarakat.

Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium Jilid 1, Prenhalliinso, Jakarta.
Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium Jilid 2, Prenhalliinso, Jakarta.
Kotler, Philip, dan Garry Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran, Prenhallindo, Jakarta

4. MANAJEMEN PEMASARAN

A . permintaan pasar(market demand). Masih menurut Kotler, bapak Pemasaran Dunia, permintaan adalah keinginan terhadap produk tertentu, yang didukung oleh daya beli.
Jadi, jelas bahwa keinginan yang tidak didukung oleh daya beli bukanlah permintaan(demand). Tugas pemasar lebih jauh adalah mengubah keinginan menjadi permintaan.

Lalu, apa pentingnya mengetahui keadaan permintaan?

Untuk mencapai tujuan organisasi, pemasar harus pintar mengelola permintaan. Untuk itu ia harus paham keadaan permintaan. Inilah 8 keadaan permintaan menurut Kotler&Keller (namun contoh-contohnya telah saya sesuaikan) :

1.                   permintaan negative, konsumen tak suka produk dan mungkin berusaha menghindarinya (tayangan program lawakan berbau porno, debat politik, daging babi bagi umat muslim, dll)
2.                 tak ada permintaan, konsumen mungkin tak sadar akan produk atau tidak tertarik pada produk. (setelah ada jasa loundry kiloan, konsumen baru sadar bahwa itu dibutuhkan, demikian juga seperti produk internet, apartemen, layanan sembako pesan antar, seterika uap, kawat gigi ketika itu sudah dianggap sebagai mode, dsb)
3.                 permintaan laten, konsumen mungkin mempunyai kebutuhan yang kuat yang tidak bisa dipenuhi oleh produk yang ada (jasa pengacara yang jujur, jasa pendidikan yang terjangkau dan menyediakan jaminan kerja, credit card dengan tingkat bunga rendah layaknya koperasi, dsb)
4.                permintaan menurun, konsumen mulai jarang membeli produk atau tidak membeli sama sekali (vetsin bagi segmen yang sadar kesehatan, sekolah umum yang tidak berlabel keagamaan, black board, white board sebab orang beralih ke LCD, dsb)
5.                 permintaan tak teratur, konsumen membeli secara musiman, mingguan, bulanan, harian atau bahkan jam-jaman (rokok, pembalut, payung, jas hujan, buah-buahan, lilin perayaan hari raya, parcel, dsb)
6.                permintaan penuh, konsumen membeli semua produk yang dilempar ke pasar (barang diskon pada bulan diskon, sembako murah pada masa reses, tiket pesawat/kereta pada masa Lebaran/Natal, dsb)
7.                 permintaan berlimpah, konsumen bersedia membeli produk lebih banyak dari produk yang ada (hape-hape murah dari China untuk segmen kelas bawah, rempah bagi perusahaan jamu,
8.                 permintaan tak sehat, konsumen mungkin tertarik pada produk yang memiliki konsekwensi social yang tidak diinginkan, (bukan vulgar, tetapi harus saya katakan bahwa permintaan terhadap PSK adalah termasuk salah satu contoh dari permintaan yang tidak sehat, rokok untuk perempuan, rokok di daerah yang sudah memberlakukan perda anti rokok, permintaan terhadap jasa ilmu perdukunan, dsb)

B .  FALSAFAH MANAJEMEN PEMASARAN

LIMA FILSAAH MANAJEMEN PEMASARAN
Ada lima falsafah yang sebaiknya digunakan sebagai pedoman usahapemasaran untuk mencapai pertukaran yang didambakan dengan pasar sasaran. Pemberian bobot yang harus diberikan pada organisasi, pelanggan danmasyarakat yang berkepentingan seringkali saling bertentangan. Sehingga perluada landasan dari aktifitas pemasaran organisasi tersebut. Dalam Kottler (1997),landasan ini dikelompokkan dalam lima konsep alternative antara lain:

1.KONSEP PRODUKSI
Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia danharganya terjangkau serta manajemen harus berusaha keras untukmemperbaiki produksi dan efesiensi distribusi. Konsep ini adalah falsafahpaling tua digunakan dalam penjualan. Konsep ini masih berlaku danbermanfaat pada dua situasi, yaitu situasi pertama, bila permintaan akanproduk lebih besar dari penawannya ; situasi kedua, terjadi kalau biayaproduk terlalu tinggi dan perbaikan produktifitas diperlukan untukmenurunkannya. Akan tetapi, perusahaan yang bekerja dengan falsafahini menghadapi resiko tinggi dengan focus terlalu sempit pada operasinyasendiri. Bila perusahaan berusaha menurunkan harga, yang pastidilupakan adalah kualitas, padahal yang di inginkan konsumen adalahharga rendah dengan barang yang menarik.

2.KONSEP PRODUK
Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk bermutu terbaik dansifat paling inovatif dan bahwa organisasi harus mencurahkan energi untukterus menerus melakukan perbaikan produk

5 . BAURAN PEMASASARAN ( MARKETING MIX )
Jika sasaran pasarnya sudah ditentukan melalui riset pemasaran , maka perusahaan harus membuat suatu rencana yang baik untuk memasuki segmen pasar yang dipilih . keputusan dalam pemasaran dapat dikelompokkan ke dalam empat strategi yaitu : strategi produk , distribusi , dan promosi . kombinasi dari keempat tersebut akan membentuk marketing mix .
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan , yakni : produk , struktur harga , kegiatan promosi , dan sistem distribusi .

REFERENSI : REFERENSI : BUKU PENGANTAR BISNIS MODERN , Oleh : DR. BASU SWASTHA DH.,SE.,MBA. DAN IBNU SUKOTJO W. SE

6. TUJUAN DARI SISTEM PEMASARAN
1. Memperkenalkan Produk kepada Umum
2. Melakukan Promosi baik dalam bentuk fisik maupun maya
3. Mendukung Penjualan hingga terjadinya penjualan
4. Melakukan pemetaan terhadap pasar (market share, dsb)
5. Analisa terhadap kompetitor (pesaing usaha)
6. Membuat Feed back bagi produksi (tentang kekurangan dan kelebihan produk yang dibuat dan dipasarkan)
7. sebagai acuan / pertimbangan untuk peningkatan produksi pada periode selanjutnya


7. PENDEKATAN DALAM MEMPELAJARI PEMASARAN
Pemasaran merupakan kegiatan produktif karena menciptakan kegunaan baik kegunaan bentuk , tempat , waktu maupun milik . terdapat enam macam yang biasa di gunakan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi dalam pemasaran yaitu pendekatan .
·       komoditi ( commodity approach )
·       pendekatan kelembagaan ( institutional approach )
·       pendekatan analitis atau efisisensi pemasaran ( analytical approach )
·       pendekatan manajemen ( marketing management approach )
masing – masing pendekatan tersebut tidak dapat berdiri senbdiri sehingga dibutuhkan pendekatan lainnya agar dapat memberikan manfaat yang menyeluruh .


4 . KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL


KEWIRAUSAHAAN DAN PERUSAHAAN KECIL

 1. KEWIRASWASTAAN, WIRASWASTA, DAN WIRASWASTAWAN
a.  Kewiraswastaan

(Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang di bangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu ( wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut wiraswasta.
b.      Wiraswasta
Pengertian wiraswastawan menunjuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
·         Berdiri di atas kekuatan sendiri
·         Mengambil keputusan untuk diri sendiri
·         Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
·         Mengambil resiko
·         Tegasa
·         Memperhatikan lingkungan sosial untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang

c.       Peranan wiraswastawan
·         Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
·         Mencari keuntungan bisnis
·         Membawa perusahaan ke arah kemampuan
·         Memperkenalkan hasil produksi baru
·         Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
·         Membuka pasar
·         Merebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi
·         Melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru

§  Unsur penting wiraswasta
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu sama lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersebut adalah :
Ø  Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan
Ø  Unsur keterampilan pada umumnya di peroleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi
Ø  Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami. Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan

2.               PERUSAHAAN KECIL DALAM LINGKUNGAN   PERUSAHAAN
Perusahaan kecil memegang peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa negara maju (Amerika, Jepang, dan sebagainya) menunjukan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebainya. Sering kali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan keci. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.

3. PERKEMBANGAN FRANCHISING Di INDONESIA
Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritorial adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun frachisee. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kapastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia di mulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No.16 Tahun 1997 tentang waralaba. PP No.16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah di cabut dan di ganti dengan PP No.42 tahun 2007 tentang waralaba.

4.Ciri-ciri Perusahaan Kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut:
·         Manajemen berdiri sendiri. Biasanya para menejer perusahaan adalah pemilikya juga dengan predikat yang disandang mereka memeliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
·         Investasi modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
·         Daerah operasi lokal. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
·         Ukuran secara keseluruhan relative kecil (penyelenggara di bidang operasinya tidak dominan)

v  Keuntungan Perusahaan Kecil
Kebebasan dalam bertindak mangacau pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relativ kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat. Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baik terutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, ke eratan hubungan denga pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.

v  Kelemahan perusahaan kecil
 Perusahaan dengan ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung resiko. Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.

v  Mengembangkan perusahaan kecil
Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal: profil pribadi ( dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan), profil perusahaan ( dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, startegi persaingan dan rencana opersai, rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok ) serta paket pinjaman ( dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali- dan ketentuan-ketentuan pembayaran ). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi untuk memenangkan persaingan pasar.

v  Kegagalan perusahaan kecil
Banyak factor yang menyebabakan terjadinya kegagalan dalam perusahaan kecil. Sebagian penyebab kegagalan telah disebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dana lain-lain.

5. Perbedaan  kewirausahaan dan Bisnis kecil
    banyak guru , dosen ataupun pengusaha , berpendapat bahwa kewirausahaan dan bisnis kecil itu berbeda , padahalsama sekali tidak ada perbedaan nya, kenapa??
Karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil :
1. mereka sama-sama berbisnis
2. pengukuran potensi bisnis sama
3. kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
4. unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan dimulai
5. jiwa enterpreneur yang dimiliki sama
6. ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng atau tidak 


Referensi :
http://lukmannurrohman.blogspot.com/2011/11/kewiraswastaan-wiraswasta-dan.html

sumber: pustaka  :
             buku pengantar bisnis perusahan, Jakarta Gramedia pustaka umum
            http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090921232708AARoijQ
            http://www.kabarbisnis.com/makro/aneka-bisnis/2811561-Usaha_waralaba_kian_diminati.html
            http://www.kiwod.com/cerita-online/tips-memilih-bisnis-waralaba/
            http://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba#Waralaba_di_Indones